HIDUP DALAM KEMULIAAN, DAN MATI SYAHID-DIJALANNYA
Home » , » SHOLAT TERSURAT... TERSIRAT... TERSURUK...

SHOLAT TERSURAT... TERSIRAT... TERSURUK...

Kamis, 01 Mei 2014 | 0 komentar

Firman Alloh,"Fawailulil musholin aladzinahum ansholatihim sahun"
"Neraka Weil bagi orang-orang yang sholat, yang di dalam sholatnya lalai"

Hadits Nabi,"Nanti banyak umatku yang sholat tapi sebenarnya tidak sholat,.................."

Diriwayatkan, pernah ada salah seorang sahabat Nabi mengerjakan sholat di mesjid, setelah selesai, Nabi menegurnya,"Engkau belum sholat", kemudian si sahabat itu mengerjakan lagi, setelah selesai, Nabi menegurnya lagi,"Engkau belum sholat", kemudian si sahabat mengerjakan lagi, barulah yang ketiga kalinya, Nabi tidak mengomentari apa-apa.

Sholat dikatakan sebagai ummul ibadah, banyak keterangan-keterangan hadits tentang ini.
Saat hari perhitungan nanti, amal ibadah yang paling awal dilihat adalah sholat, sholatnya baik, maka barulah dilanjutkan ke yang lainnya.
Kalau sholatnya tidak baik, maka tidak dilanjutkan ke perhitungan amal ibadah lainnya.

Maka dimanakah rahasia sholat itu ????

Kita mayoritas memahami bahwa perintah sholat diterima Nabi saat Nabi Isro` Mi`roj,
Apakah benar seperti itu ???

Apakah sebelum itu Nabi tidak pernah sholat ???

Pertanyaan-pertanyaan ini sangatlah mengganggu pikiran,

Maka kusampaikan di sini,

Pelajarilah Asbabun Nuzul.....

Maka akan kau temui, bahwa sebelum peristiwa Isro` Mi`roj 27 Rojab terjadi, ayat yang memerintahkan sholat malam (sholatul lail) sudah turun terlebih dahulu.

Artinya...................

Bila engkau meragukan keteranganku, maka telusurilah Asbabun Nuzul atau sejarah turunnya ayat-ayat itu.

Maka baiklah akan kumulai,

"Inna a`thoinaka-alkautsar"
Sesungguhnya Aku sudah menurunkan kebaikan yang banyak (Agung)

"Fasholli lirobika......"
Maka sholatlah pada Tuhanmu...
Maka berhubunganlah dengan Tuhanmu...

Dasarnya di dalam ayat di atas diterangkan, bahwa Alloh sudah menurunkan kebaikan yang banyak pada kita yang tidak kita minta,
seperti nikmat hidup, nikmat, tubuh, nikmat anggota badan, dll.
Kemudian barulah Alloh memerintahkan pada kita untuk Sholat.

Demikianlah, maka hakekat sholat sebenarnya adalah BERSYUKUR pada Alloh atas semua limpahan al Kautsar, limpahan Berkat, Rohmat, serta Hidayahnya kepada kita semua, baik yang kita minta maupun yang tidak kita minta.

Secara garis besar, limpahan al Kautsar pada manusia, pada kita, adalah nikmat-nikmat dalam hal lahiriyah, atau jasmani, dan nikmat-nikmat bathiniah atau rohani.

Wujud manusia, sebagaimana yang kita pahami adalah wujud jasmani dan rohani, maka jelas sudah, bahwa wujud syukur kita juga haruslah wujud syukur yang jasmani dan wujud syukur yang rohani.

Artinya Sholat adalah merupakan wujud syukur kita pada Alloh.
Secara aturan syariat, gerakan-gerakan adalah ibadah di dalam rangka mensyukuri wujud jasmani.

Lalu bagaimanakah mensyukuri wujud rohani di dalam sholat,

Firman Alloh,"Inna shollata lidzikri", sesungguhnya sholat adalah untuk mengingatku, untuk dzikir padaku.

Artinya, Sholat itu memiliki 2 wujud pelaksanaan,
1. Pelaksanaan secara lahiriyah melalui gerakan-gerakan yang diajarkan syariat.
2. Pelaksanaan bahwa di dalam sholat itu kita Dzikir atau mengingat Alloh.

Anda mungkin akan berkata dalam hati, oooo......kalau dzikir saya tahu....
he..he..he.... tidak semudah itu yang dikatakan ingat pada Alloh.

Untuk hal Dzikir di dalam sholat ini, akan saya bahas kemudian.

Maka marilah kita memasuki pembahasan yang pertama.

Sholat di dalam tata gerak yang diajarkan syariat adalah dalam rangka mensyukuri wujud jasmani yang telah diberikan oleh Alloh pada kita.

Awal pembahasan adalah sekarang ini yang akan saya sampaikan pada anda.

Yaitu dimulai dengan awal kita lahir,
Maka disunahkan bagi bayi yang lahir, adalah di Adzani telinga sebelah Kanan dan di Qomati telinga sebelah kiri.

Apakah maksudnya ????

Telinga merupakan alat sarana bagi pendengaran,
Maka bandingkanlah,
Antara telinga dengan Mata,
maka bandingkanlah antara telinga dengan hidung,
maka bandingkanlah antara telinga dengan lidah, sebagai alat pengecap,
maka bandingkanlah telinga dengan kulit sebagai alat perasa.

Pastilah akan kau temui pemahaman yang sama.

Mata menjalankan fungsi penglihatan dengan obyek yang sangat terbatas.
Yaitu obyek yang bisa dilihat, dalam arti, obyek-obyek yang tidak bisa dilihat, bukanlah area dari mata.
Meskipun bendanya ada, tetapi cahaya yang memantul ke benda tersebut dan memantulkan bayangan benda ke mata tidak ada, maka obyek itupun tidak bisa dilihat.
Dibandingkan antara obyek yang bisa dilihat dengan obyek yang tidak bisa dilihat, maka sangat sedikitlah obyek yang bisa dilihat dibandingkan yang tidak bisa dilihat.
Contoh sederhana.
Masalah JIN, sudah bukan masuk daerah obyek mata.

Bandingkan dengan telinga.

Hidung, maka bau-bauan yang bisa masuk hidung adalah terbatas segala.
Hidung tidak bisa membaui kesedihan atau kegembiraan.

Alat pengecap, alat pengecap lebih terbatas lagi daerah obyeknya.
Mungkin hanya merasakan pedas, asin, asam, manis, kecut, dll.
Tapi rasa dari kegembiraan tidak bisa dirasakan oleh lidah.

Dan kulit sebagai perasa, mungkin lebih sedikit sekali daerah obyeknya.
Bisanya mungkin hanya masalah merasakan panas, nyeri, dingin, dll.
Tapi tidak bisa merasakan patah hati, dll.

Nah sekarang, telinga, sebagai alat pendengar, sebagai alat yang obyeknya adalah suara.

Sungguh-sungguh luaslah cakupan dari telinga ini.

Tentang Sorga dan Neraka, yang tidak bisa dilihat oleh mata, tidak bisa di baui oleh hidung, tidak bisa dirasa oleh kulit, tetapi bisa didengarkan ceritanya oleh telinga,

Apa saja yang tidak dapat di dengarkan oleh telinga,
Masalah sakit hati bisa didengarkan ceritanya, masalah sedih bisa didengarkan, masalah gembira bisa di dengarkan, dll.

Maka melalui itulah dimulai perintah awal manusia tentang sholat sejak lahir dengan cara di adzani telinga kanannya, dan diqomati telinga kirinya.

Perlambang dari itu adalah, telinga kanan perlambang awalnya kehidupan kita di dunia, yaitu PINTU KELAHIRAN dan perlambang telinga KIRI adalah perlambang pintu KEMATIAN kita.

Sedikit ada keterangan dalam Qur`an, Adzan dan Qomat, dibacakan pada anak yang baru lahir, adalah untuk menjaga si anak dari "Ummu Syabian". "Ummu Syabian" dipahami adalah godaan-godaan dari dunia ini.

Artinya di situ, bahwa si Bayi mulai lahir sudah diingatkan akan godaan-godaan selama hidup di dunia, dan yang dapat menyelamatkan hidupnya adalah masalah yang POKOK yaitu masalah Sholat (dilambangkan dengan Adzan dan Qomat)

Perlambang lain yang bisa kita pelajari dari perintah itu, adalah, bahwa Telinga Kanan ibarat masalah Lahir dan telinga Kiri adalah ibarat masalah batin.

Kesempurnaan manusia adalah dengan menyadari bahwa wujud dijadikannya manusia dalam wujud lahir dan wujud batin.

Adzan adalah untuk membangkitkan kesadaran kita akan wujud Jasmani dan rohani kita, sedangkan Qomat adalah membangkitkan kesadaran Rohani kita yang asalnya adalah Ruhulloh.

Maka pahamilah, bahwa masalah sholat benar-benar masalah Lahir dan masalah Bathin.

Bukan lahir thok dan bukan Bathin thok.

SEJARAH TURUNNYA PERINTAH SHOLAT

Perintah awal sholat wajib dilaksanakan, adalah sholat tahajud.
Atau sholat Malam,
Kemudian ditambahkan kewajiban sholat siang hari.

Jadi ada dua waktu yang wajib dilaksanakan,
Yaitu sholat malam dan sholat siang hari,

Kemudian berturut-turut sholat Fajar (Shubuh), Sholat turunnya Matahari (Ashar), Sholat antara siang dan malam ( Maghrib ).

Lengkaplah lima, yang kesemuanya dilakukan dua roka`at-dua roka`at kecuali Maghrib yang memang tiga roka`at.

Pada waktu itu, barulah sholat Lail berubah dari wajib menjadi Sunnah.

Maka setelah sholat wajib 5 waktu, sholat yang utama adalah sholat LAIL atau sholat Malam.

Keterangan-keterangan bisa anda peroleh dari orang-orang yang ahli tarikh Nabi dan ahli Asbabun Nuzul.

Kemudian terjadilah peristiwa Isro` Mi`roj di tahun ke 12 kenabian.

Maka kita semua ingat satu keterangan hadits, bahwa Nabi naik bertemu dengan Alloh, kemudian mendapat perintah sholat 50 roka`at, turun bertemu dengan Nabi Ibrohim, disarankan, Naik lagi, minta keringanan terus seperti itu, Alloh menurunkan kewajiban menjadi 25 roka`at, Nabi Muhammad turun lagi bertemu Nabi Isa, Naik lagi usul lagi minta keringanan dan seterusnya sampai akhirnya tinggal 17 rokaat, yaitu 5 waktu.

Mayoritas ulama beranggapan ini adalah hadits sokheh.
Apalagi hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori.

Maka bagi ahli hikmah, timbullah pertanyaan,
Apakah benar karakter Nabi Muhammad seperti itu ????

Mendapatkan perintah Alloh, tidak sami`na wa atho`na ???
Tapi usul terus usul, minta keringanan kewajiban ??

Benarkah karakter Nabi Muhammad seperti itu ??

Hal ini bertentangan dengan keterangan yang ada di Qur`an dan hadits yang lain, bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang taat sekali pada Alloh.
SAMI`NA WA`ATHO`NA.

Maka saya sampaikan pendapat para ahli tasawuf, pendapat ahli hikmah,
Bahwa keterangan Hadits tersebut adalah tidak benar.

Silahkan bagi para penerima posting ini, meyakini yang mana.

Pada waktu peristiwa Isro` Mi`roj inilah mayoritas ulama berpendapat bahwa perintah sholat lima waktu itu baru diperoleh Nabi Muhammad di sini.

AHli hikmah berpendapat, bahwa perintah sholat itu sudah lama,
hanya saja, penegasan masalah sholat lima waktu, dan jumlah roka`atnya, adalah saat peristiwa Isro` Mi`roj ini.

Hal ini di dasarkan dalam keterangan-keterangan lain,
Qola Rosululloh SAW,
"Awwalu maa iftarodlollohu ta`ala `alaa Ummati Ash sholawaatul Khomsi"

Rosululloh bersabda:
"Awalnya sesuatu yang difardlukan Alloh Ta`ala atas ummatku ialah Sholat Lima.

Qola Rosululloh SAW:
"Wa awwalu maa Yurfa`u min a`maalihim ash shalawaatul Khomsi"

Bersabda Rosululloh SAW:
"Dan awalnya sesuatu yang dinaikkan dari amal-amal mereka ialah Sholat Fardlu Lima".

Maka apakah tidak timbul pertanyaan pada diri kita,
Bagaimanakah saat Siti Khodijah masuk Islam, apakah beliau tidak mengerjakan sholat ????
Sebelum Isro` Mi`roj apakah Nabi belum mengerjakan sholat ?????

Silahkan mana yang anda pahami benar.

Saat seorang musafir melakukan sholat, maka dapatlah dia RUKHSO atau dispensasi, yang empat roka`at boleh dikerjakan dua roka`at.

Hal ini dipahami, sebenarnya kewajiban sholat dikembalikan asalnya, yang memang dilakukan dua roka`at-dua roka`at. (kecuali Maghrib)

Tetapi, bila tidak dalam keadaan musafir, maka wajiblah dilakukan 4 roka`at. (kecuali shubuh dan maghrib)


Mengapakah, dikatakan bahwa SHOLAT itu UMMUL Ibadah ??
Atau POKOK Ibadah ??

Coba anda perhatikan Rukun Islam:
1. Syahadat.
Bukankah di dalam sholat ada SYAHADAT ??

2. Coba anda perhatikan masalah PUASA.
Bukankah di dalam Sholat kita tidak boleh makan atau minum ??

3. Coba anda perhatikan masalah ZAKAT.
Bukankah di dalam sholat ada maslah ZAKAT, yaitu TIDAK BOLEH DIWAKILKAN ??

4. Coba anda lihat masalah HAJI.
Bukankah di dalam Sholat ada pelaksanaan HAJI.
Yaitu seperti kita mati atau seperti kita meninggalkan dunia ini ??

Maka perhatikan lagi,
104 Kitab yang diturunkan Alloh, terangkum dalam 4 Kitab, Taurat, Zabur, Injil, Qur`an, semua ngumpul di Ummul Kitab, yaitu FATIHAH.
Dan itu merupakan rukun di dalam SHolat ???

Ummul Ibadah, di dalamnya wajib membaca Ummul KITAB, yaitu Fatihah ???

Lihatlah perintah berdzikir, bukankah di dalam Sholat kita juga mengerjakan BERDZIKIR ??

Lihatlah perintah berdo`a, bukankah di dalam sholat kita juga mengerjakan berdo`a ??

Lihatlah perintah bersholawat,
Bukankah di dalam SHolat kita juga mengerjakan Sholawat pada Nabi-Nabi ???

Nyawa agama adalah KEIMANAN dan KEMANUSIAAN,
Lihatlah,
Bukankah di dalam sholat kita memberikan salam bagi golongan di Kanan dan salam bagi golongan di kiri, untuk seluruh umat manusia ???

Maka pahamilah dengan sebenar-benarnya, bahwa SHOLAT adalah INDUKNYA IBADAH,
Sholat adalah POKOKnya Ibadah,
SHOLAT adalah IBUnya Ibadah.


Kenapakah dikatakan,"Seutama-utamanya sholat adalah sholat yang tepat waktu." ??

Kemudian kenapakah waktu-waktu yang ditetapkan untuk sholat adalah Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya` ???


Sebelum saya menerangkan masalah ini, ada baiknya saya ingatkan beberapa hal.

Bahwa niat sholat adalah "Lillahi ta`ala" dan bukan lillahi waktu".

Artinya, pada saat anda menjalankan sholat Shubuh, dibelahan bumi yang lain mereka menjalankan sholat dhuhur, dibelahan bumi yang lain mereka menjalankan sholat ashar dan dibelahan bumi yang lain mereka menjalankan sholat maghrib dan dibelahan bumi yag lain, mereka menjalankan sholat isya`.

Padahal perlu kita ingat pula, bahwa sekali sholat lima waktu itu kita tinggalkan, DOSA hukumnya bagi kita.
Sedangkan apabila kita tidak sholat tepat waktu, kita hanya kehilangan masalah sesuatu yang lebih utama dibandingkan apabila kita sholat tepat waktu, tetapi kita tidak terkena hukum DOSA.

Maka peringatan keras, "Jangan sekali-kali meninggalkan sholat wajib yang lima waktu itu", lebih baik terlambat dari pada tidak dikerjakan sama sekali.

Sholat Fardlu Shubuh.
Sholat menunjukkan nama ibadahnya,
Fardlu menunjukkan bahwa hukumnya adalah wajib dilaksanakan.
Shubuh adalah waktunya.
Waktu Shubuh, adalah sebelum Matahari terbit, sesudah Fajar Shodiq.

Peralihan waktu antara malam dan pagi ini, mengandung rahasia-rahasia tersendiri.
Alam semesta, bumi dan langit, udara-udara, radiasi cahaya, dll,dll, diwaktu ini mengandung keistimewaan-keistimewaan tertentu.

Mungkin kalau anda ingin mencoba mengetahui perbedaannya,
cobalah anda (sekali saja cukup), tidak tidur semalam, dan begitu mendekati subuh, anda keluar, sampai matahari terbit, kemudian rasakan yang ada di dalam tubuh, kadang ada rasa kayak ngalami jet flag, kadang kayak ngalami sesuatu yang membingungkan, di sat ada pergantian waktu ini.
Saya tidak akan menyampaikan rahasia-rahasia waktu Shubuh.

Sebab itulah "Seutama-utamanya sholat adalah sholat yang tepat waktu", karena apabila tepat waktu kita laksanakan, maka baik secara lahir maupun bathin, kita akan lebih banyak mendapatkan manfaat yang optimal.

Sholat Fardlu Dhuhur,
Sholat nama ibadah.
Fardlu status hukumnya,
Dhuhur adalah waktunya,
Yaitu kurang lebih, tepat tengah hari.
Ada rahasia apakah di waktu tengah hari itu ??

Radiasi cahaya matahari, udara, alam semesta, dll,dll mengandung rahasia tersendiri di saat tengah hari.

Contoh sedikit tentang rahasia tengah hari dibanding rahasia malam hari.
Menurut keterangan ilmu fisika, bahwa udara di waktu siang hari, mengalir dari bawah ke atas, sedangkan udara di malam hari, mengalir dari atas ke bawah, ada rahasia apakah itu ???

Maka seandainya engkau rasakan, akan tampak bedanya, KEHENINGAN diwaktu siang hari dengan KEHENINGAN di waktu malam hari.

Maka waktu DHUHUR inilah kita diperintahkan sholat, maka seutama-utamanya sholat adalah tepat pada waktunya, karena rahasia-rahasia alam semesta yang menyertainya manfaatnya paling optimal bagi jasmani dan ruhani kita.

Sholat Fardhu Ashar.
Sholat nama ibadahnya.
Fardhu nama hukumnya.
Ashar Nama waktunya.

Waktu Ashar, kadang dinamakan waktu tergelincirnya matahari. Rahasia-rahasia alam semesta yang menyertainya juga ada.

maka bagi orang-orang yang berpikir, perhatikanlah situasi alam di waktu Ashar.

Apa bila kita sholat tepat pada waktunya, manfaat dari segi jasmani maupun dari segi rohani, paling optimal adalah tepat pada waktunya.

Sholat Fardhu Magrib.
Sholat nama ibadahnya.
Fardhu nama hukumnya.
Maghrib nama waktunya.

Waktu Maghrib adalah waktu dimana pergantian antara waktu siang dan waktu malam,
Maka seandainya engkau perhatikan, tampaklah gejala-gejala alam yang aneh.
Rombongan binatang-binatang gelisah, bayi yang tidur kemudian bangun diwaktu melewati maghrib seolah masuk dunia kosong, bingung,
jangankan bayi, kadang kita yang tidru melewati waktu maghribpun mengelami seperti jet lag.

Rahasia-rahasia alam semesta yang menyertainya cukup banyak.

Maka bagi siapa yang sholat tepat waktunya, akan memperoleh manfaat secara Jasmani dan rohani.

Sholat Fardu Isya`
Sholat nama ibadah.
Fardhu adalah hukumnya.
Isya` adalah waktunya,

Waktu Isya` adalah waktu dimana alam benar-benar bisa kita katakan malam penuh.
Maka rahasia-rahasia alam semesta menyertainya.
Bagi yang sholat tepat waktu, akan merasakan manfaat baik jasmani maupun rohani.

Mestinya....mestinya.......mestinya.....
Lanjutkanlah dengan Sholatul Lail, Sholat yang dulu hukumnya wajib sekarang menjadi sholat sunnah yang sangat dianjurkan. yang selama hidupnya Muhammad SAW tidak pernah melewatkan sholat ini,

maka ada tiga bagian malam yang istimewa, yaitu `tengah malam`, analog dengan `tengah hari`, kemudian jam tiga malam, kemudian sebelum sholat shubuh, atau waktu yang dikatakan Fajar Shodiq.

Bagi orang-orang yang mau bertafakur akan menemukan keistimewaan-keistimewaan di dalam waktu-waktu itu.

Maka secara keseluruhan, bahwa alam semesta adalah saling berhubungan, saling mempengaruhi, maka apakah tidak timbul di dalam pemikiranmu ???
Bahwa kejadian sehari-hari yang kamu alami, adalah tergantung pada hubunganmu dengan Alloh ???
Tergantung pada hubunganmu dengan penguasaan alam ???
Dan tergantung pada hubunganmu dengan sesama manusia ???

Maka tidakkah engkau pahami bahwa perintah Alloh untuk sholat 5 Waktu dan ditambah sholat Lail itu adalah untuk kepentingan dirimu sendiri ?????

Maka bagi orang-orang yang memahami keteranganku ini, pastilah akan berubah,
Sholat pastilah akan berusaha tepat waktu, dan pastilah akan berusaha semaksimal mungkin untuk Sholatul Lail.

Rahasia sholat adalah untuk kepentingan kita baik di DUNIA maupun di Akherat.

Maka kini bisalah engkau tanyakan pada saudaramu yang beragama HIndu, mengapakah mereka sembahyang pada saat bulan purnama ????

he...he..he...pastilah mereka tidak bisa menjawabnya......

Karena rahasia bulan purnama pun diajarkan di dalam agama ISLAM.

Maka lihatlah perlambang-perlambang dalam sholat di dalam wujud manusia,
Siang hari ibarat jasmani, malam hari ibarat rohani.

Ketika Shubuh menjelang itulah perlambang kita mulai dilahirkan di dunia ini.
Ketika matahari berada di tengah dan waktu Dhuhur tiba,
maka itulah perlambang puncakmu di dunia.
Kemudaanmu, kejayaanmu, kekayaanmu di dunia,
dan usiamu yang berada di tengah-tengah.
Maka ketika matahari sudah tergelincir dan waktu ashar sudah kau masuki,
itulah usia 40 tahun lebih,
tidak sadarkah engkau bahwa sebentar lagi maghrib menjelang ???

Nafas tinggal di leher dan malam akan segera tiba,
maka sadarlah engkau bahwa malam membutuhkan pelita,
cahaya yang dapat menerangimu untuk bertemu Tuhanmu.
Masihkan engkau tidak menyadari untuk mempersiapkannya,
ketika tengah malam tiba, putuslah sudah hisab yang ada
Apakah engkau akan selamat ataukah tidak.

WAHAI,
Bagi yang belum mulai berjalan menuju Nya ....

Belum waktunyakah bagimu ???
Belum tibakah waktu bagimu untuk memulai......

Alasan sibuk adalah alasan klise.......
Alasan tidak punya waktu adalah alasan kuno......

Kalau engkau menyadari waktu kematianmu,
maka akankah sempat engkau bersibuk diri dengan duniamu,
sedangkan masalah akheratmu tidak mulai engkau persiapkan ?????

maafkan saya....
semua putusan tetap pada anda....



Sholat-Sholat Wajib.

Sholat-sholat wajib, sehari semalam itu dinamakan SHOLAT LIMA.
Mayoritas Ulama, atau Umumnya Ulama, memahami bahwa Sholat Wajib Lima sehari semalam itu tidak boleh dikurang dan tidak boleh ditambah.
Artinya, Sholat Shubuh wajib dilakukan sehari semalam satu kali.
Sholat Duhur wajib dilakukan sehari semalam satu kali.
Sholat Ashar wajib dilakukan sehari semalam satu kali.
Sholat Maghrib wajib dilakukan sehari semalam satu kali.
Sholat Isya` wajib dilakukan sehari semalam satu kali.
Tidak boleh lebih tidak boleh kurang.

Kemudian ada lagi sholat yang wajib yang statusnya tidak sehari semalam.
Yaitu seminggu sekali,
itulah Sholat ied Jum`at.
Sholat fardlu Jum`at
Sholat nama ibadah,
Fardlu nama hukum,
Jum;at Nama waktu dalam satu minggu yaitu jatuh hari jum`at.

Dasar Qur`an Surat Al Jumuah ayat 9 (silahkan buka Qur`an)
Dasar Hadits.
Riwayat `An Tamimid Dar,rowahu Thobroni, kitab Jamius Soghir Bab huruf `Tak` halaman 133.
Bersabda Rosululloh Saw."Sholat Jum`at itu Wajib ............."

Di dalam masalah ini-lah timbul beberapa pertentangan-pertentangan.

Faham yang sudah mapan di Indonesia mengatakan
1. bahwa sholat Jum`at itu gantinya sholat Dhuhur.
2. bahwa sholat Jum`at bisa dilakukan tanpa perlu sholat dhuhur lagi, atau sebaliknya sholat dhuhur tanpa perlu sholat Jum`at.

(maka untuk faham di atas, tanyakanlah dasarnya)

Sebagian kecil saja yang memahami seperti yang saya sampaikan di atas.

Saya menyampaikan pendapat ahli tasawuf, ahli hikmah, bahwa Sholat wajib lima yang sehari semalam itu tidak boleh dikurangi dan tidak boleh ditambah, dan sholat Jum`at adalah sholat wajib yang dilakukan seminggu sekali.

Masih banyak keterangan-keterangan dari hadits tentang hal di atas.

Bagi yang masih meragukan masalah sholat Jum`at ini,
Ada satu kitab (4 Jilid) yang dikarang oleh ulama tasawuf, seorang ahli hikmah, dalam bentuk tanya jawab masalah dasar Qur`an, Hadits-nya.

Kemudian keterangan kulanjutkan, dan ada sholat wajib yang dikerjakan setahun sekali,
yaitu sholat ied Adha dan sholat Ied Fitri.
Dasar untuk sholat ied Adha di surat Inna a`thoinakal kautsar.
Dasar untuk sholat ied Fitri di dalam ayat Qur`an,
"Qod aflaha man tazakka wadzakarosma robbihi fasholla"

Maka pahamilah,
1. bahwa kita memiliki kewajiban-kewajiban sholat untuk sehari semalam,yaitu di waktu Shubuh, di waktu Dhuhur, di waktu Ashar, diwaktu, Maghrib, di waktu Isya`.
2. Kita memiliki kewajiban sholat seminggu sekali di hari Jum`at yaitu sholat ied Jum`at.
3. Kita memiliki kewajiban sholat setahun sekali yaitu sholat ied Adha dan sholat ied Fitri.

dan masing-masing menempati waktunya sendiri-sendiri. Tidak boleh ditambah dan tidak boleh dikurangi.

Kecuali apabila sholat ied Jum`at berbareng dengan sholat ied Fitri atau sholat ied Adha, Nabi Muhammad memberikan Ruksho atau keringanan diperkenankan kita untuk tidak sholat Jum`at.


Sholat-sholat Sunnah dan waktu-waktu Mustajabah untuk berdo`a.

Sholat-sholat sunnah cukup banyak.
Saya sebutkan beberapa yang pokok saja.
1. Sholat sunnah malam.
Utama dikerjakan jam 12.oo malam, jam 3 pagi dan fajar shodiq sebelum shubuh.

2. Sholat sunnah mutlak.
Waktunya terserah kapan saja.
Biasaya merupakan sholat sunnah taubat dan sholat sunnah syukur.
Saat seseorang merasa telah melakukan dosa, sesegeralah bertobat, dan saat seseorang merasa mendapatkan kenikmatan, sesegeralah bersyukur.

3. Sholat sunnah rowatib.
Waktunya sebelum sholat shubuh,
Sebelum dan sesudah sholat dhuhur,
Sebelum sholat ashar,
Sesudah sholat Maghrib,
Sebelum dan sesudah sholat isya`

WAktu-waktu yang mustajabah untuk berdoa, sehari semalam ada beberapa, yaitu :
1. antara sholat ashar dan maghrib,
2. antara sholat maghrib dan isya`,
3. tengah malam,
4, jam tiga malam,
5. Fajar Shoddiq.

yang seminggu sekali,
hari kamis malam jum`at dan hari jum`at setelah sholat jum;at.

yang setahun sekali,
Nisfu sya`ban atau pertengahan sya`ban,
Malam Isro`Mi`roj,
Malam lailatul Mubarokah atau Nuzulul Qur`an

Masih banyak keterangan yang tidak bisa saya sampaikan di sini.

tapi cukuplah keterangan di atas untuk mulai.



MAKNA TAKBIRATUL IHROM

Mulailah kita membahas Makna-makna gerakan di dalam sholat.

Yang pertama adalah, Titik acuan sholat adalah Takbiratul Ihrom.

Takbir berarti membaca ALLOHU AKBAR,
Ihrom akar katanya sama dengan HAROM.

Maka pahamilah, begitu Takbir kita kumandangkan,
"ALLOHU AKBAR", maka (sebenarnya), HAROMlah bagi diri kita lainnya ALLOH.

Ketahuilah, bahwa ini adalah sesuatu yang rumit dan sulit.

Maka dengan tidak berharap banyak, sebagian saja yang akan saya kupas sehubungan dengan Takbiratul Ihrom ini.

Ingatlah akan 8 Kebenaran BUDHA,
Berpikir yang benar, Berkata yang benar, Mendengar yang benar, Melihat yang benar, dll.

1. BERPIKIR.
Putuslah sudah hubungan kita dengan dunia setelah Takbiratul Ihrom dibaca.
Pikiran kita TIDAK BOLEH berpikir di dalam masalah-masalah duniawi.
Masalah kerjaan, masalah problem dunia, masalah tanggungan-tanggungan dunia, dll.
Begitu kita membaca ALLOHU AKBAR, maka kita sudah bersiap bertemu dengan Tuhan kita,
Maka bagaimanakah seandainya setelah ALLOHU AKBAR dibacakan, yang ada dipikiran adalah masalah-masalah duniawi ???

Sama saja artinya begitu ALLOHU AKBAR,
ooo....Tuhanku adalah masalahku yang ini...
ooooTuhanku adalah masalah pekerjaanku....
oooo Tuhanku adalah dunia ini...

Moga-moga dapat dipahami.


2. Begitu Takbiratul Ihrom dibacakan, maka tutuplah jalan-jalan yang ada.
Mata tutuplah, telinga tutuplah, hidung tutuplah, mulut tutuplah, rasa tutuplah,
Artinya, tutuplah dari pengaruh-pengaruh dunia ini.
Bila engkau melihat sesuatu, itu bukanlah pandanganmu,
Bila engkau mendengar sesuatu, itu bukanlah pendengaranmu,

Sederhanakan begini, ibarat melihat TV, engkau melihat dan mendengar dan mungkin membaui dan mungkin merasakan, tapi hilangkanlah reaksi-reaksi dari dalam dirimu,

Kendorkanlah dirimu, biarkan aksi-aksi memasuki dirimu, tapi tak perlu ada reaksi apapun.

Maka rasakanlah seolah-olah jasmanimu hilang dan tidak bersamamu.

Maka sadarilah,
Bahwa dirimu ada jasmani dan ruhani,
Ibarat nonton TV, jasmani adalah media TV-nya, sedangkan ruhanimu adalah yang menggerakkan jasmanimu.

Maka sadarilah bahwa jasmanimu adalah mati dan mati.

Maka begitu Takbiratul Ihrom dibacakan, seperti sebuah kematian datang.

Yang ada hanya ruhani saja,
yang melakukan perjalanan hanya ruhani saja.

Banyak yang tak bisa kusampaikan karena keterbatasan bahasa dan karena mestilah sudah, yang minat di masalah ini, melangkah melalui ilmu Tassauf dari mana pun asal bisa sampai ke tujuan..




MAKNA FATIHAH

Pahamilah bahwa Fatihah adalah berarti pembuka.
Pembuka hubungan dengan ALLOH.

Maka sadarilah, bahwa itu adalah surat dari SANG MAHA KUASA untuk dirimu.

Setelah Takbiratul Ihrom itu berarti engkau memutuskan hubungan dengan dunia,
Maka membaca Fatehah berarti engkau sudah melangkah untuk berhubungan dengan Tuhanmu.

104 kitab ngumpulnya di 4 kitab,
Taurat, Zabur, Injil, Qur`an,
4 kitab ngumpulnya di UMMUL KITAB,
yaitu Suratul Fatihah,

"Walaqod athoinaka sab`am minal matsani wal quranil hakim"
Dan sesungguhnya sudah kuturunkan tujuh ayat untukmu MUHAMMAD, demi keagungan Qur`an.

Maka seandainya engkau IKHSAN, seolah-olah engkau melihat Alloh, tetapi bila tidak mampu, maka yakinlah bahwa ALLOH melihatmu,

Maka akan kau tempuh perjalanan ruhani ini,

Tak ada yang dapat kuharapkan dari penjelasan ini selain hanya mengantarkan sedikit pemahaman secara tersirat dalam sholat,

Dan sekali lagi ini adalah masalah ruhani yang rumit dengan pelaksanaan yang sulit,

Tak ada saran kecuali mulailah melangkah melalui ilmu tassauf yang ada..



MAKNA MENGACUNGKAN TELUNJUK PADA SAAT DUDUK TAHIYAT

Maka ingatkah engkau, secara syariat, apakah yang dibaca pada saat tahiyat dan menjulurkan telunjuk ???

"ASYHADU ANNA MUHAMMADAROSULULLOH"

Ketahuilah, bahwa itulah yang mesti ditunjuk untuk contoh yang baik, uswatun hasanah, Nabi besar Muhammad SAW.

Maka seandainya tingkah lakumu dan akhlakmu masih tidak mencontoh beliau, maka berarti jarimu menunjuk pada saat tahiyat di dalam sholat adalah masih belum, adalah masih berpura-pura, adalah masih seolah-olah, sementara hakekatnya bahwa engkau belum menunjuk Muhammad sebagai panutan, sebagai teladan bagi dirimu.
Sama artinya engkau belum bersyahadat pada Nabimu, Muhammad yang terpuji.

Pahamilah ini dengan sebenar-benarnya.




MAKNA MENGUCAP SALAM KANAN DAN KIRI :
Mengapakah, kita mengucapkan salam kemudian menoleh ke kanan dan mengucapkan salam kemudian menoleh ke kiri ??

Padahal dibeberapa keterangan, ada disebut, bahwa seandainya ada orang mengucapkan salam, maka wajiblah bagi yang mendengar untuk menjawab salamnya.

Tetapi mengapakah salam yang ada di dalam sholat tidak perlu dijawab seperti itu ??

Keterangan tentang hal di atas adalah sbb:

Salam toleh kekanan itu, salam kita untuk `Ashabul Yamin` yaitu golongan orang-orang yang seiman. (Perlambang arah kanan adalah arah yang `benar`) Salam toleh kekiri, salam kita untuk `Ashabul sima` yaitu golongan orang-orang yang tidak seiman (Perlambang kiri untuk golongan yang tidak benar) Pemahamannya, pada golongan yang seiman kita menebarkan keselamatan (salam) begitu pula pada orang-orang yang salah-pun kita juga menebarkan keselamatan. Perbedaannya bagi golongan yang benar ini ada tambahannya `wabarokatuh`, `dan barokah Alloh bersamamu, sedang untuk golongan kiri tidak ada wabarokatuhnya. Wal-hasil pada saat kita toleh kekanan mengucapkan salam, `Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh` dan saat toleh kekiri, `Assalamualaikum warohmatulloh`. Sebagaimana `sedikit` pemahaman Alloh itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang, PengasihNya diperuntukkan untuk orang-orang yang benar (golongan kanan), karena dikasihi pasti juga disayangi, dan PenyayangNya untuk semua orang.

Itulah yang dicontohkan Nabi dengan turunnya Az-Zumar 53 dan 54 (mbukak Qur`an) dalam menghadapi Wasyi` si pembunuh paman Nabi di salah satu pertempuran. Anda bisa bayangkan kegeraman seorang manusia jika pamannya sendiri dibunuh, bahkan dicincang-cincang dan darahnya diminum. Sampai Nabi waktu itu bersabda," Akan kubunuh juga siapa yang membunuh keluargaku, yaitu pamanku ini." (Mohon baca di tarikh). Kemudian turunlah Az-zumar 53-54 yang inti isinya bahwa Alloh itu Maha Pengampun. (Maha Penyayang pada manusia yang ndak bener, yang mau bertobat) .


Di dalam surat Jumuah 10 disebutkan:
"Dan bila sholat telah dilakukan,berpencarlah kamu dibumi ini"

Dalam ayat tersebut coba kita pikirkan,
meskipun kita tidak diperintahkan berpencar, pastilah setiap orang setelah mengerjakan sholat akan berpencar sendiri.
Apakah hal ini berarti Alloh sia-sia di dalam memerintahkan berpencar ???
Lha wong ndak usah diperintah saja ya sudah otomatis berpencar.???

Maka pahamilah sebagai berikut,
bahwa ayat tersebut di dahului masalah sholat dan kemudian barulah berpencar, sehingga oleh ahli hikmah dipahami, bahwa yang diperintahkan oleh Alloh bukan hanya berpencarnya saja, melainkan pada saat kita berpencar atau bertebaran di muka bumi ini, mestilah AKHLAK SHOLAT kita bawa kemana-mana.

Lihatlah saat kita salam ke kanan dan salam kekiri, maka saat kita bertebaran atau berpencar, mestilah dimana saja, kapan saja, diri kita adalah membawa keselamatan baikpun itu bagi golongan kanan maupun itu bagi golongan kiri.

Lha kalau dalam tingkah laku kita tidak tampak akhlak seperti saat kita sholat, maka bisakah kita dikatakan sudah menegakkan sholat ???

"Inna sholata anil tanha fakshai wal munkar", kalau perbuatan kita masih keji dan munkar, apakah bisa dikatakan kita sudah sholat ???

Maka perintah Alloh untuk bertebaran di muka bumi dengan membawa akhlak sholat sudahkan dipahami ????


Semoga Bermanfaat...
Salam...
Share this article :
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
 
Support : Creating Website Copyright © 2011. DAAR AL-ARQOM - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger